Pimpinan DPP PDI- P Komarudin Watubun berkata, buat melindungi mekanisme kontrol serta demokrasi secara universal, idealnya partainya terletak di luar pemerintahan. Seluruh pihak telah bersepakat kalau Indonesia ialah negeri demokrasi. Esensi demokrasi yakni wajib terdapat kontrol satu sama lain.
” Jadi, lebih baik jika PDI- P terdapat di luar( pemerintahan), dalam posisi mengendalikan pemerintah yang berkuasa. Terlebih, jika kami pegang pimpinan DPR, ya, bagus. Pimpinan DPR itu jadi perlengkapan kontrol yang efisien untuk presiden. Kan, itu yang sesungguhnya diharapkan rakyat,” ucapnya di Jakarta, Rabu.
Petugas pertamanan menyirami bunga di halaman depan Gedung Nusantara ataupun Gedung Kura- kura, Lingkungan Parlemen, Jakarta, Senin( 14/ 8/ 2023).
Petugas pertamanan menyirami bunga di halaman depan Gedung Nusantara ataupun Gedung Kura- kura, Lingkungan Parlemen, Jakarta, Senin( 14/ 8/ 2023).
Indonesia ke depan yang lebih baik, bagi ia, wajib penuh dengan silih koreksi sehingga seluruh pihak terus menjadi berusia dalam berdemokrasi. Sebab itu, tidak boleh terdapat pihak yang merasa alergi bila terdapat parpol yang memilah terletak di luar pemerintahan. Tidak hanya itu, langkah jadi oposisi pula ialah opsi pas selaku konsekuensi dari kekalahan capres- cawapres yang diusung PDI- P, Ganjar Pranowo- Mahfud MD, di Pilpres 2024.
Jadi, lebih baik jika PDI- P terdapat di luar( pemerintahan), dalam posisi mengendalikan pemerintah yang berkuasa. Terlebih, jika kami pegang pimpinan DPR, ya, bagus. Pimpinan DPR itu jadi perlengkapan kontrol yang efisien untuk presiden. Kan, itu yang sesungguhnya diharapkan rakyat.( Komarudin Watubun)
Sedangkan itu, kubu Prabowo- Gibran terus berupaya mengajak parpol di kubu lawan pada Pilpres 2024 buat bergabung. Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani berkata, pendekatan terus dicoba ke seluruh partai.
” Nanti kita hendak terus membangun koalisi besar dengan bermacam berbagai partai politik yang terdapat di Senayan serta komunikasi itu saat ini telah berlangsung. Komunikasi lagi berlangsung serta hasilnya positif,” ucapnya.
Pengajar Departemen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, melihat, imbangnya kekuatan politik di parlemen hasil Pemilu 2024 merupakan modal untuk memperbaiki demokrasi Indonesia. Sebab, penyelenggaraan Pilpres 2024 yang memunculkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang dipersepsikan banyak pihak bakal mengancam keberlangsungan demokrasi. Selain dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan pilpres, berbagai proses nondemokratik juga mengiringi pencalonan pasangan tersebut.